Pemerintah Provinsi Jawa Timur Gelar Perayaan Hari Anak Nasional 2024

Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) merayakan Hari Anak Nasional tahun 2024 dengan sukses dan penuh semangat untuk melindungi hak-hak anak serta memastikan masa depan yang cerah bagi generasi mendatang (26/7/2024). Acara yang diselenggarakan di Surabaya menampilkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Jatim.

Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, yang turut hadir dalam perayaan tersebut, menyatakan komitmennya untuk mengadvokasi perlindungan dan kesejahteraan anak-anak di provinsi ini. “Kami berupaya keras untuk mewujudkan Jawa Timur sebagai lingkungan yang aman dan nyaman bagi pertumbuhan anak-anak, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Adhy.

Salah satu sorotan utama dari acara ini adalah penghargaan yang diberikan kepada stakeholder terkait yang berperan aktif dalam pemenuhan hak anak di Jawa Timur. Pj. Gubernur Adhy Karyono juga dianugerahi penghargaan SIAPA PEKA (Sistem Informasi Digital Pencegahan Perkawinan Anak) oleh UNICEF, sebagai bentuk apresiasi atas upaya Pemprov Jatim dalam mencegah perkawinan anak.

Adhy juga menyoroti pentingnya kampanye “GENERASI BERSIH SEHAT” yang dicanangkan bersama UNICEF, khususnya dalam memastikan kesehatan dan kebersihan anak-anak melalui program WASH di sekolah-sekolah dasar di Jawa Timur.

Dalam kesempatan yang sama, diskusi tentang tantangan modern seperti eksploitasi seksual anak secara daring (OCSEA) turut menjadi fokus, di mana Pemprov Jatim bekerja sama dengan UNICEF untuk meningkatkan penanganan kasus-kasus tersebut melalui inisiatif digital yang inovatif.

Perayaan Hari Anak Nasional ini juga menjadi momentum untuk mengkampanyekan lima inisiatif penting, yakni 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sentuhan, Sopan), stop stunting, stop bullying, stop pekerja anak, stop tanpa nomor kependudukan, dan stop pernikahan dini, sebagai langkah konkret untuk melindungi anak-anak Jawa Timur.

Dengan upaya kolaboratif antara Pemprov Jatim, UNICEF, dan stakeholder lainnya, diharapkan bahwa Jawa Timur akan terus memperkuat standar perlindungan anak sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi Indonesia Emas di masa depan.