Surabaya — Program “Jebol Anduk Goes To School” yang diinisiasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Surabaya resmi berakhir di SMA Sejahtera pada akhir bulan September ini. Penutupan tersebut menjadi penanda berakhirnya rangkaian kegiatan yang telah digelar di sejumlah sekolah menengah di Surabaya sejak awal bulan.
Program ini sebelumnya telah dilaksanakan di berbagai sekolah, antara lain SMK Negeri 1, SMA Negeri 7, SMA Giki 1, SMK Negeri 12, SMA Negeri 5, SMK St. Louis, SMK Adhikawacana, SMK Negeri 7, dan SMA Negeri 1. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Disdukcapil Surabaya untuk mempermudah akses perekaman KTP elektronik (KTP-el) bagi pelajar berusia 16 tahun ke atas.
“Melalui program ini, para siswa tidak perlu lagi datang jauh-jauh ke kantor kecamatan, Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola, atau ke kantor SPP. Cukup datang ke sekolah dengan membawa Kartu Keluarga, hafal NIK, atau menunjukkan foto KK digital yang ada di galeri ponsel,” ujar salah satu petugas Disdukcapil yang turut serta dalam kegiatan ini.
Tak hanya memudahkan perekaman KTP-el bagi pelajar, program ini juga memberikan layanan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi guru dan tenaga kependidikan di sekolah-sekolah yang dikunjungi. Hal ini disambut positif oleh para guru, karena mereka tidak perlu lagi mengurus aktivasi IKD di kelurahan, kecamatan, atau MPP Siola.
Bahkan, bagi siswa yang sudah memiliki KTP fisik, mereka juga bisa langsung mengaktifkan IKD atau KTP digital mereka melalui layanan ini.
Dengan berakhirnya program ini di SMA Sejahtera, Disdukcapil Surabaya berharap seluruh pelajar dan tenaga pendidik yang terlibat dapat lebih mudah mengakses layanan administrasi kependudukan secara cepat, efisien, dan tepat sasaran.