Surabaya – Drama kolosal perobekan bendera belanda kembali digelar pada 17 September lalu di Hotel Majapahit, nama baru dari Hotel Yamato pada kala itu. Acara ini merupakan gelaran tahunan yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Acara dimulai pada pukul 3 sore dan terbuka untuk masyarakat umum. Drama kolosal perobekan bendera Belanda melibatkan 1360 peserta yang datang dari berbagai kalangan mulai dari para veteran, pelajar, mahasiswa, dan para kelompok masyarakat.
Drama kolosal ini merupakan bentuk peringatan dari peristiwa perjuangan kemerdekaan oleh arek Suroboyo untuk merobek bendera merah putih biru milik Belanda menjadi merah putih. Dalam kesempatan ini, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi terjun langsung dalam pagelaran drama. Dengan memerankan presiden pertama RI, Ir.Soekarno, Walikota membakar semangat para penonton yang hadir melalui dialog-dialog heroiknya.
Dengan diadakannya acara ini diharapkan dapat terus memantik semangat arek Suroboyo untuk memiliki rasa nasionalisme yang tinggi kedepannya. Beliau menegaskan bahwa semoga semangat perjuangan di Kota Surabaya, semangat Bung Karno, Bung Tomo dan semua pahlawan yang ada di Surabaya dan Indonesia terus meresap dalam setiap hati warga Surabaya.
Antusias penonton kolosal perobekan bendera Belanda juga meningkat setiap tahun. Hal ini menunjukkan jiwa perjuangan di Kota Surabaya semakin tertanam di dalam jiwa pemuda Surabaya. Walikota berkata bahwa perjuangan di era modern tidak melawan penjajah, namun harus bergotong royong menjaga kedaulatan dan menumpaskan permasalahan – permasalahan yang ada di Indonesia.
(Kontributor oleh Alifian Rizky dan Gabriella Joselyn)
